AKU & TARBIYAHKU
Aku tak tawu
mengapa aku harus menulis tentang hal ini, rasanya sungguh sangat aneh jika aku
yang dikenal paling nggak suka yang namanya menulis, eehhh tawu-tawunya aku
skarang pengen banget menulis, hmmm.. memang perjalanan hidup itu nggak ada
orang yang tawu..
Pengen twu
cerita ini,???
Ayo Lanjutin
Bacanya ya…
Bismillahirrahmaanirrahiim..
Aku adalah salah
satu siswa di sekolah kejuruan terbaik di gorontalo, mungkin kalau orang
gorontalo, pastinya tawu donk nama sekolahnya.. ckckck.narsis.com. Namun bukan
itu yang akan dibahas dalam tulisan ini..
Saat itu tanggal
14 januari 2007, tepatnya di gedung serba guna sekolahku dulu ada kegiatan
latihan dasar kepemimpinan islam yang diselenggarakan oleh lembaga dakwah
al-fatih SKI UNG.
Pada hari itu
juga pada saat shalat dzuhur, Saat itulah aku bertemu dengan seorang perempuan,
perempuan tersebut selalu tersenyum dan senyumannya selalu membuat hatiku
teduh, entah ada kekuatan apa yang menyebabkan aku langsung suka terhadapnya..
Eeetzz tapi tunggu dulu, rasa sukaku kepadanya itu seperti rasa sayang dan
senang oleh seorang adik kepada kakaknya. Masa jeruk makan jeruk,??? Hehe.. J
Beberapa hari
kemudian aku bertemu kembali dengan kakak perempuan tersebut dan dia mengajakku
untuk mengikuti suatu kegiatan yang disebut dengan “Mentoring”. Awalnya aku merasa aneh dengan nama tersebut karena
nama kegiatan tersebut belum pernah kudengar sebelumnya, jadi wajar donk jika
aku merasa aneh dengan nama tersebut. Awalnya juga, aku kurang tertarik dengan
kegiatannya, karena aku type orangnya suka kegiatan-kegiatan ekstrim, yang
menantang dan penuh adrenalin. Namun karena waktu sekolah dulu aku selalu aktif dalam mengikuti kegiatan intra maupun
ekstrakurikuler jadinya aku ikut donk.
Pada saat
kegiatan mentoring itu barulah ku tahu nama lengkap kakak tersebut adalah ka
ulin Ibrahim dan biasanya dipanggil ka ulin. Seiring dengan berjalannya waktu,
lama kelamaanpun aku mulai tertarik dengan kegiatan mentoring ini karena
dimentoring ini banyak hal yang kudapatkan mulai dari materi-materi islami,
teman baru, astilah-istilah baru kayak akhi, ukhti, afwan, murabbi, kakak
mentor, adik mentor, pokoknya banyak dech yang akan kita dapatkan
Setelah beberapa
bulan kemudian, tepatnya di MAN MODEL Gorontalo terbentuklah ROHIS untuk
sekolahku dan akupun resmi dilantik menjadi Aktivis Dakwah Sekolah(ADS). Pada
saat itu juga kakak mentorku di ganti dengan kak Nurnaningsih Ismail. Awalnya
aku agak sedikit takut denganya, namun ternyata kakak mentorku yang baru ini
orangnya asik juga.. Meskipun aku sudah punya kakak mentor baru, aku tidak
pernah putus komunikasi dengan kak ulin. hihihi..
Awalnya, ADS di
sekolahku dulu sangatlah banyak, namun seiring berjalannya waktu hanya tinggal
beberapa orang saja yang tetap bertahan. Kak ningsih ini orangnya cantik,
lembut, dan ayu.. tapi kakak mentorku yang dulu juga nggak kalah cantik lohh..
Kak Ningsih Ismail atau yang biasa dipanggil kak ning ini adalah salah satu
mahasiwa di jurusan kimia FMIPA UNG. Dalam kegiatan-kegiatan mentoring,
materi-materi yang diberikanpun nggak kalah seru dari kakak mentorku yang
pertama. Pada dasarnya kedua kakak mentorku selalu menagajakku dalam hal
kebaikan dan proses tersebut aku tekuni dengan baik.
Tiba pada satu
hari dimana aku harus lebih memprioritaskan antara organisasi PRAMUKA, MPK
ataukah ROHIS, karena dilihat dari kacamata ROHIS, aku hanyalah seorang anggota
departemen keakhwatan dan anggota biasa dalam organisasi MPK. Sedangkan dalam
organisasi pramuka, aku diamanahkan untuk menjadi ketua Dewan Ambalan
(PRADANI). Namun aku tidak memilih untuk memprioritaskan salah satunya, namun
ketiganya ku prioritaskan selama aku bisa dan mampu untuk menyeimbangkan waktuku
untuk sekolah dan organisasi. Mengapa tidak kalau ketiganya ku jalani secara
bersama-sama.
Ada satu kisah aneh
yang pernah terjadi disekolah dulu. Pada suatu hari, tepatnya hari jum’at, Sudah
menjadi kebiasan kami anak ROHIS selalu melaksanakan shalat Dhuha sekaligus membersihkan
Mushalah. Pada saat itu juga ada Tim Accesor dari pusat datang ke sekolah kami,
berhubung guru kami tidak bisa mengajar pada saat itu, jadi kami luangkan waktu
untuk bersih-bersih mushalah.
Pada saat kami
membersihkan mushalah, tiba-tiba ada adik-adik kelas kami juga duduk di
mushalah itu. Bel tanda istirahatpun berbunyi. Namun kami tetap saja
melanjutkan agenda bersih-bersih mushalah. Dan tak terasa bel berbunyi tanda
istirahat sudah selesai dan Alhamdulillah pekerjaan kamipun sudah selesai.
Waktunya Masuk
ke ruang kelas..
Pak guru masuk ke
dalam kelas…
Pak
Guru: “Siapa yang pada jam belajar tadi berkeliaran di luar kelas,,?? (Sambil
marah-marah)
Siwa-siswa:
(Semuanya terdiam dan merasa bertanya-tanya siapa ya,,??
Pak
Guru: Ayo ngaku siapa yang pada jam belajar tadi hanya berkeliaran di luar
kelas,?? (Pak guru megulangi pertanyaannya sampai 3 kali)
Siswa-siswa:
Ferdi.. wey.. Mangaku saja.. (Semua teman-teman menyalahkan Ferdi. Ferdi adalah
salah satu siswa nakal di kelas)
Ferdi : Bukan kita aba..!!! Ngoni ini..
(Dengan nada yang penuh amarah)
Pak
Guru : Yana CS Bodok..!!!
Siswa-siswa:
Haaaa.,,??? (Semua mata tertuju pada kami apalagi dengan posisi kursi kami
berada di sudut kanan ruangan)
Siswa-siwa:
(Makin bingung),,????
Yana
CS : Pak.. pak... bukan bagitu pak..
(Dengan wajah memelas)
Pak
Guru : Sudah diam!!! Banyak alasan
kalian..
Yana
CS : (kamipun terdiam beberapa saat)
Beberapa saat
kemudian pak gurupun mulai mengajar di kelas kami.
Teman-teman kami
di kelas tidak menyangka bahwa kamilah yang dimaksudkan oleh pak guru. Yaahh
secara geng kami itu terkenal dengan orang-orang yang baik hati, sopan, pinter
lagi, (Tapi bukan narsis lohhh). Oh yaa.. Sebelumnya nih.. Yana CS itu adalah
sebutan untuk kami. Tapi nama geng kami sebenarnya itu adalah CANELT. CANELT
itu merupakan sebuah nama kelompok, biasa dibilang geng juga sihh namun bukan
geng motor yaa. CANELT itu terdiri dari 6 orang cewek. Mereka itu adalah aCin,
indAh, yaNa, lEla, Linda, dan Tian. Geng kami di ketuai oleh Yana jadilah Yana
CS. Hehe..
Seiring
berjalannya waktu, aku dan teman-teman kelompok mentoring terus mengikuti
kegiatan yang diadakan oleh Iqra’ Club Gorontalo baik itu yang diadakan di SMK
2, SMA Prasetya, MAN MODEL, Al-Ishlah, ataupun di sekolahku.
Tahun 2009 di
bulan Mei, Tak terasa sudah hampir 2 tahun aku mengikuti kegiatan mentoring.
Pada saat bersamaan, tibalah pengumuman
kelulusan sekolah dan Alhamdulillah akupun lulus dan melanjutkan ke perguruan
tinggi.
Universitas
Negeri Gorontalo…
Itulah
Universitas yang kupilih walaupun sebelumnya aku ingin kuliah di Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta, namun karena terbatasnya biaya, akhirnya aku memutuskan
untuk masuk di Universitas Negeri Gorontalo. Aku mendaftar menjadi calon
mahasiswa UNG melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN).
Sebelumnya semua
para Alumni Dakwah Sekolah dikumpulkan di masjid kampus, kemudian aku dan
temanku yana ikut pertemuan itu, dalam pertemuan itu, aku bertemu dengan kak
salmun. Kak salmun adalah coordinator untuk seluruh ADS di Provinsi Gorontalo.
Awal pertemuanku dengannya sangatlah lucu, mungkin karena kak salmun pikir
bahwa ADS itu dari segi pakaian rapi dalam artian, pakaiannya sudah menutupi
aurat namun yang terjadi padaku adalah lain daripada yang lain. Meskipun aku
adalah ADS, namun dari segi pakaianku saja menunjukkan bahwa aku bukanlah
seorang ADS. Lain sekali dengan yana. Yana itu adalah mantan ketua rohis di
sekolah dulu. Dari pakaiannya sudah nampak sekali bahwa dia adalah seorang ADS.
Saat itu juga kak salmun mungkin tertawa lucu melihatku karena aku pakai celana
plus cako tanpa kaus kaki. Hmmm bayangkan yaa seorang ADS yang sudah 2 tahun
ikut mentoring namun belum juga berubah dari segi penampilan.
Suatu hari saat
mendaftar, aku bertemu dengan kakak kelasku dulu, namanya kak nisa. Kak nisa
waktu disekolah dulu terkenal dengan murah senyum, rajin shalat, kalem, pinter
lagi. Secara pertama kali aku ketemu dengan kak nisa itu di mushalah dan kami
selalu shalat berjamaah di sekolah. Pada saat itu juga aku menghampiri dirinya.
kak nisa berada di Gedung Serba Guna UNG, dan pada saat itu juga, aku
bersalaman dan bertemu dengan kak ulin yang beberapa tahun lalu pernah menjadi
kakak mentorku.
Di tempat yang
sama, kak nisa mengajakku untuk masuk kedalam GSG, saat aku masuk, dalam hatiku
banyak pertanyaan yang muncul mulai dari kegiatan apakah ini,?? Bolehkah aku
mengikuti kegiatan ini,?? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang muncul
dibenakku, namun kak nisa menjelaskan dengan lembutnya bahwa ini adalah
kegiatan bimbingan belajar gratis dalam rangka ujian SNMPTN dan kegiatan ini
diselenggarakan oleh SKI UNG. SKI UNG,??? Dalam hatiku berbicara bukankah SKI
ini dulunya pernah ngadain kegiatan LDKI disekolahku dulu,?? Ternyata jumlah
mereka cukup banyak juga yach.
Hari demi hari
kulewati dengan mengikuti bimbingan belajar tersebut bersama tiga orang sahabat
bernama lela dan acin dan syahrin. Seharusnya yang mengikuti bimbingan belajar
itu kami berenam (Aku, Acin, Indah, Yana, Lela, dan tian) namun karena ada
sesuatu dan lain hal maka yang jadi mendaftarkan dirinya ke UNG hanyalah aku,
lela dan acin. Hmmm syahrin ini adalah teman baru kami yang kami temui waktu
mengikuti bimbingan belajar. Meskipun baru kenal, tapi kami bertiga sudah akrab
lohh.
Beberapa hari
usai mengikuti bimbingan, ujian SNMPTNpun dimulai. Dan beberapa minggu kemudian
pengumuman kelulusan SNMPTNpun suda ada. Dan akhirnya… aku, lela, dan acin
akhirnya sudah dinyatakan sebagai mahasiwa UNG dalam artian kami LULUS,
Alhamdulilllah… Namun teman kami syahrin pada saat itu juga sudah tak terlihat
lagi. Bahkan acin sempat berpikir bahwa syahrin itu adalah malaikat bagi
dirinya, entah apa yang menyebabkan acin berpikiran seperti itu. Mungkin
syahrin datang disaat yang tepat untuknya. No hpnya syahrin sudah tidak aktif.
Padahal namanya syahrin ada di pengumuman itu namun nomor ujiannya yang salah.
Terus ada nomor ujiannya syahrin namun namanya yang salah. Hmm sebenarnya siapa
ya si syahrin itu,?? Datang tak twu, perginya pun kami tak tahu. Hmm sungguh
sangat aneh.
Keesokan harinya
kamipun ke kampus. Tapi tujuan kami kekampus bukan untuk mendaftarkan diri
kembali di UNG namun karna aku mendapatkan sms dari kak salmun, yang mana kak
salmun ini ingin bertemu denganku dan juga teman-temanku yang lulus di UNG.
Saat itu juga tepatnya di Maskam (Masjid Kampus UNG). Kak Salmun datang dan
menghampiriku,..
Kak Mun: “
Assalamu’alaikum de..
Aku: Wa’alaikumussalam
ka..
Kak Mun: Gimana
kabaranya,??
Aku:
Alhamdulillah baik ka..
Kak Mun: Ka mun
shalat dhuha dulu ya..
Aku: Iya kak,. J.
Waktu menunjukkan
pukul 08.30 aku bertemu dengan kak mei. Kak mei adalah Sekertaris di HMJ
akuntansi. Sambil menunggu kak mun shalat, akupun diajak oleh kak mei untuk
mengikuti mentoring yang waktu sekolah dulu sering ku ikuti. Mungkin kak mun
menyuruhku untuk datang ke maskam ini untuk mengajakku mengikuti kegiatan
mentoring padanya. Namun karena teman-temanku banyak yang kenal dengan kak mey,
akhirnya untuk sementara ini aku mentoring dulu sama kak mey.
Tiba suatu hari
tepatnya di bulan ramadhan, SKI mengadakan kegiatan “Oase Ramadhan”
dirangkaikan dengan TK I Akbar. Dan pada saat itulah ada pembagian kakak mentor
atau murabbi tetap. Dan pada saat itu, teman-temanku Sandra, jein, lela, manda,
dan sely murabbinya tetap kak mey. Namun aku kembali lagi pada kak salmun. Aku
terserah saja, mawu mentoring sama kak mey atau kak salmun tidak jadi masalah
bagiku, yang penting aku mentoring.
Lain halnya
dengan teman-temanku yang dulunya sekelompok mentoring denganku. Mereka tetap
menginginkaku berada dikelompoknya mereka. Akupun makin bingung harus memilih
siapa,??
Kemudian
teman-temanku datang menghampiri aku yang berdiri tepat bersama dengan kak mey.
Temanku:
“Linda,, Jangan pindah uwty.. torang tidak mawu mo ta pisah dengan ngana,, L
Aku:
Alaaa… baru,?? Ana juga tidak mo tapisah dengan ngoni uwty.. L
Temanku:
Kak mey.. tahan kasana ti linda uwty.. torang tidak mawu mo ta pisah.
Kak
Mey: Kase biar saja ti linda pati kak salmun. Yang penting ngoni tetap dengan
kak mey.
Temanku:
Pokoknya kalau ti linda tidak satu kelompok mentoring dengan torang, torang so
tidak mo mentoring.!! (Dengan nada yang penuh ancaman)
Aku:
Alaa… Baru,,, Jangan uwty.. pokoknya ngoni tetap mentoring uwty..
Temanku:
Bagitu saja. Kalau ti linda tidak satu kelompok dengan torang, torang so tidak
mo ikut mentoring.
Aku:
Waduh..(Dalam hati makin bertanya-tanya, ala.. kalau ana pilih kak mun, ana pe
taman-taman poli so tidak mo mentoring, tapi kalau ana pilih kak mey, lalu
bagaimana dengan kak salmun)
Lalu aku
menghampiri kak mun…
Aku: “ Kak..
sebelumnya maaf, ana.. ana.. hmmm
Kak Mun: Kenapa
anti de,,??
Aku:
Ini kak… temannya ana so tidak mawu mentoring, kalau ana tidak satu kelompok
lagi dengan dorang,. Baru kak,??
Kak
mun: Ajak saja dorang dikelompoknya kita
Aku:
Tapi kak,, dorang terlanjur suka dengan
kak mey n dorang mawunya tetap satu kelompok dengan ana deng kak mey..
Kak
mun: Kalau begitu, Anti sama dorang saja..
Aku:
Kak…. Tidak apa-apa,?? Alaa.. (dengan penuh rasa bersalah). Kak maaf uwty..
Kak
mun: Iya de, tidak apa-apa.. (Sambil tersenyum)
Aku:
Kak makasih wa.. dan sekali lagi maaf uwty.. J
Akupun kembali
kepada teman-temanku dan akhirnya aku memutuskan untuk memilih kak mey sebagai
murabbiku.
Temanku: Linda
bagimana,??
Aku:
Iya.. ana putuskan untuk tetap mentoring sama kak mey, yang penting ngoni harus
rajin-rajin mo ikut mentoring.
Temanku:
Asiik.. Asiik.. tenang linda. Yang penting ada ngana, torang tetap mo ikut
mentoring.
Aku:
(Sambil melihat teman-temanku, akupun hanya bisa tersenyum)
Beberapa bulan
ku jalani kuliahku tanpa mengesampingkan kegiatan mentoring ataupun kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan oleh SKI UNG. Seiring dengan berjalannya waktu, teman-temanku
yang dulunya menahanku agar aku tetap satu kelompok dengan mereka, akhirnya
mereka skarang sudah tidak pernah ikut mentoring, kalau bahasa kerennya sihh
berguguran di jalan dakwah. Ckckck
Tepat di bulan februari
2010 aku mendapatkan sms dari murabbiku yang bunyinya : “Tidak untuk dijarkom,
mengundang anti dalam pertemuan pada hari senin pkul 15.30 di lantai 2
Auditorium. Pertemuan ini amniah dan jangan diberitahukan kepada teman-teman
sekelompok mentoring”. Dalam hatiku bertanya, pertemuan apakah ini,?? Kenapa
tidak dijarkom,?? Karena rasa penasaranku, akupun bertanya pada lela.
Aku: “ Lela..
lela.. dapat sms dari kak mey,??
Lela: Iya..
Aku: Kira-kira
kegiatan apa itu eee… Penasaran ana eee..
Lela: Iy sama..
Sorenya..
Akhirnya aku dan
lelapun datang ke lantai 2 auditorium dan mengikuti kegiatan tersebut. Kami semua
yang mengikuti kegiatan, telah mendapatkan tugas dan tugas tersebut harus kami
bawa pada hari kamis nanti.
Hari H...
Dengan perasaan
yang dag dig dug, akupun mulai memasuki gedung pemuda bersama-teman-temanku
yang lainnya. Bismillah.. Ketika ku masuk ke dalam ruangan tersebut kulihat
spanduk yang bertuliskan “Basic Training Lembaga Dakwah As-Syar’I”. Haa,,??
Maksudnya,,?? Ini semacam pengkaderan,?? Waduh,, ana tidak mawu. Harap maklum
saja, karena aku orangnya nggak suka di ambil sumpah, dibaeatlah, di ambil
janji, pokoknya yang sejenis dengan itu aku tak suka. Apalagi dengan kondisi
penampilanku yang masih make celana jeans dan jilbab putar-putar jadi aku
langsung terkejut. Namu hal itu tidak menyurutkan langkahku untuk tetap
mengikuti kegiatan ini.
Tiga hari hampir
berlalu dan tibalah hari terakhir ketika acara penutupan akan dimulai terlebih
dahulu kami di baeat seperti dugaanku sebelumnya. Pada saat itu K’Risnandar
sebagai ketua SKI berkata: “Siapkah anda untuk menjadi kader SKI,??
Aku: “Tidak
siap.!!”
Teman-teman:
“Siap.!!”
Ketua
SKI: “Siapkah anda untuk menjadi kader SKI,??” (Ka Risnandar mengulanginya
sampai tiga kali)
Teman-teman:
“Siap,!!”
Aku: “Tidak
Siap”
Ketua SKI: “Yang
tidak siap mundur 3 langkah kebelakang,!!”
Akupun mundur ke
belakang diikuti oleh lela dan jein.
Sementara
pelantikan, kak zul menyuruh kami (aku, lela, dan jein) untuk mengahadap sama
kak mey selaku murabbi dan kami kemudian kamipun keluar ruangan.
Diluar ruangan..
Kak
Mey: “Kenapa ngoni ini,??”(Dengan wajah yang memelas dan mata yang berkaca-kaca
Aku : “Ana tidak mawu kak… ana tidak siap.. ana
bulum mawu pake rok..”
Lela:
“ Kalau ti linda kaluar, torang juga kaluar, karena torang cuma iko dengan ti
linda”
Jein:
” Iya Kak Mey..”
Aku:
”Jujur kak, ana bulum siap, pokoknya ana bulum siap mo pake rok. Jujur kalau mo
baku bantu, ana siap, tapi kalau mo pake rok, ana lum siap.
Kak
Mey: “ Bukan bagitu dek.. pokoknya anti ikut dulu,. Tidak musti pake rok..”
(Dengan wajah yang sudah berlinang air mata).
Aku:
“Ok… ana mo coba dulu.. (Dengan perasaan yang tidak ikhlas, namun mencoba untuk
mengikuti pelantikan dengan baik)
Kamipun kembali
ke dalam ruangan dan mengikuti agenda pelantikan.
Ketum SKI:
“Siapkah anda untuk menjadi kader SKI,??”
Aku: (Dalam
hatiku, aku meggerutu Tidak Siap,.!!!)
Lela/Jein:
“Siap,!!)
Setelah Ketum SKI,
bertanya tentang hal itu, kami pun dilantik, meskipun aku tak mengucapkan
kata-kata pelantikan yang disampaikan oleh kak nandar selaku Ketum SKI. Setelah
itu, akupun langsung menangis karena aku tak siap untuk menjadi kader SKI.
Beberapa hari
kemudian kami yang ikut basic training tersebut kembali dikumpulkan di lantai
dua auditorium dan saat itulah kami memilih ayah dan bunda kami dalam angkatan.
Ayah kami agus dan bunda kami adalah lela. Angkatan kami disebut AGP, karena
kami dikader di gedung pemuda. Jadi angkatan kami disebut AGP. AGP terdiri dari
aku, lela, ama, jein, ka evie, agus, mukhlis, alan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar