Selasa, 23 Desember 2014

MENGENAL ALLAH



Mengenal Allah pada dasarnya bukanlah mengenal zat Allah, karena hal ini mungkin tidak bisa dijangkau oleh manusia. Mengenal Allah tidak dimaknai dengan arti harfiah semata, namun mengenal Allah seharusnya dimaknai dengan pengenalan terhadap jalan yang mengantarkan kita lebih dekat dengan-Nya. Kita bisa mengenali Allah dengan cara mengenali asma Allah, sifat Allah, dan perbuatan Allah yang terlihat dalam ciptaan-Nya yang ada di dunia ini.
Kita mengetahui bahwa mengenal Allah adalah puncak kesadaran yang akan menentukan perjalanan hidup kita sebagai manusia. Karena dengan mengenal Allah, akan menjelaskan hakikat tujuan hidup kita sebagai manusia ataupun hakikat diri kita sebagai makhluk-Nya.
Mengenal Allah merupakan landasan perjalanan spiritual secara keseluruhan. Karena ketika telah mengenal Allah, maka kitapun akan merasakan kehidupan yang lapang, hidup dalam rentang panjang dengan bersabar dan bersyukur, serta akan selalu berusaha, bekerja, dan beribadah bukan sekedar untuk memuaskan keinginan, kebutuhan atau nafsu semata, namun semata-mata untuk mendapatkan Ridha Allah.
Seperti halnya seseorang yang sedang jatuh cinta, seperti itu juga ketika seseorang mengenal Allah. Seseorang yang sedang jatuh cinta, akan selalu memikirkan kebaikan, perhatian, ataupun keramahan kekasihnya. Memikirkan hal-hal seperti itu saja sudah membahagiakan hatinya. Ia pun akan selalu menjaga jangan sampai kekasihnya benci dan menjauhi dirinya. Oleh karena itu ia akan selalu tampil baik, sopan, ramah, dan murah hati di depan kekasihnya. Dan kalaupun memiliki sifat buruk, maka dihadapan kekasihnya akan berusaha untuk menghilangkan sifat buruk tersebut. Orang yang sedang jatuh cinta, biasanya akan selalu berusaha untuk menyelami sifat ataupun hobi dari sang kekasih dan sebisa mungkin untuk mendekatkan diri dengan sifat dan hobi kekasihnya.
Seperti itulah seharusnya orang yang mengaku mencintai dan mengenal Allah. Ketika kita sudah berkomitmen untuk mencintai dan mengenal Allah, maka kitapun harus siap dan bahkan mengorbankan segalanya hanya untuk memperoleh Ridha Allah. Satu hal yang penting adalah ketika kita mencintai dan mengenal Allah semestinya melahirkan rasa cinta dan ketergantungan hanya kepada Allah bukan hanya bergantung kepada manusia atau makhluk lainnya. Karena segala sesuatu baik itu Ibu, ayah, harta, anak, suami, istri, keluarga, kerabat, tetangga, dan sahabat, semua itu datang dari Allah, dan semuanyapun akan kembali kepada Allah. Lantas, masihkah kita mau menggantungkan diri kita kepada selain Allah????

Wallahu a’lam bishawab..


                                                                                                                *Olah Rasa Tentang Tuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar