Akuntansi merupakan salah satu bidang kehidupan dan
merupakan bagian dari ilmu. Akuntansi tak bisa dipisahkan dan dilepaskan dari
kehidupan manusia. Dalam membangun kerangka kehidupan yang sesuai dengan nilai
sebenarnya maka dalam pelaksanaannya, akuntansi seharusnya ditujukan pada
nilai-nilai yang berada dalam Al-Qur’an.
Kita mengetahui bahwa Al-Qur’an merupakan firman Allah
yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril.
Al-Qur’an mengatur seluruh aspek kehidupan manusia baik itu ekonomi, sosial,
politik, budaya dan tanpa terkecuali kaitannya dengan akuntansi. Dalam ilmu
ekonomi ataupun akuntansi, kita mengenal adanya muamalah dalam hal perdagangan.
Sebagaimana dalam QS. Al-Baqarah ayat 282, yang mengatur
tentang cara-cara bermuamalah yang baik, yang meliputi pencatatan mengenai
utang piutang yang jelas dan sistematis agar tidak terjadi kekacauan. Dalam islam,
kita meyakini bahwa segala hal, amal perbuatan kita, baik amal perbuatan buruk
ataupun amal perbuatan baik, pasti dicatat oleh Allah, karena, karena setiap
amal perbuatan yang kita perbuat harus dipertanggungjawabkan kelak di hadapan
Allah.
Jadi dalam kehidupan ini, kita sebagai seorang akuntan
yang melaksanakan proses akuntansi, selayaknya bermuamalah dengan menerapkan
nilai-nilai pertanggungjawaban, keadilan, kebenaran, kejujuran, sebagaimana
kita bermuamalah dengan Allah.
Jadi hubungan antara akuntansi dan Allah adalah,
akuntansi merupakan produk yang diciptakan Allah melalui perantara manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar