Jumat, 26 Desember 2014

BALADA ANGKOT

Pagi-pagi supir angkot saling menyalip untuk berebut penumpang. Ada pemandangan menarik di depan angkot yang kutumpangi, terlihat ada ibu dengan 3 aorang anak kecil berdiri di tepi jalan.
Setiap ada angkot yg berhenti dihadapannya, dari jauh ku bisa melihat si ibu bicara kepada supir angkot, lalu angkot itu melaju kembali. Kejadian ini terulang berkali kali
Ketika angkot yg kutumpangi berhenti, si ibu bertanya: "Dik, lewat Terminal Bus ya ?"
Supir menjawab: " Ya Bu "
Si ibu tidak segera naik, dan berkata lirih : " Tapi saya bertiga anak anak tidak punya ongkos "
Sambil tersenyum, supir itu menjawab: "Tdk apa apa Bu, naik saja !"
Si ibu tampak ragu ragu supir mengulangi perkataannya:" Ayo bu, naik saja, tidak apa apa..."

Aku terpesona dengan kebaikan supir angkot itu, disaat angkot lain berlomba mencari penumpang dan uang, si supir ini merelakan 4 kursi penumpangnya untuk si ibu dan anak anaknya, GRATIS !
Sampai di Terminal Bis, 4 orang penumpang gratisan ini turun. Si Ibu mengucapkan terima kasih kepada supir. Di belakang ibu itu, seorang penumpang pria turun lalu membayar dg uang Rp 25.000,-
Ketika Supir akan memberi kembalian, pria tersebut bilang uang itu untuk ongkos dirinya serta 4 orang penumpang gratisan tadi.
"Teruslah jadi orang baik ya, Dik.... " kata Pria tersebut kepada sopir angkot muda itu.

Seorang Ibu yg JUJUR ... Seorang supir yang BAIK HATI dan Seorang Penumpang yg DERMAWAN. Mereka saling mendukung dalam kebaikan.
Adakah kita salah satu dari Ke 3 nya?
MORAL STORY :
Tidak ada kebaikan kecil, kecuali kita sendiri yg mengecilkan arti kebaikan tersebut.
Tetaplah tulus dalam memberi karena kita tidak tahu seberapa besar dampak pemberian tersebut bagi orang lain bahkan bagi kita sendiri. 
Saat memberi kepada orang lain, sebenarnya kita sedang memberi kepada diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar