Berbicara
tentang hakikat, tentu tidak terlepas dari makna sebenarnya tentang sesuatu.
Apalagi berbicara tentang hakikat diri kita sebagai manusia tentu tidak terlepas
dari apa sebenarnya tugas, dan peran kita sebagai manusia di bumi ini.
Manusia adalah
makhluk yang paling sempurna yang diciptakan Allah. Manusia adalah makhluk yang
diciptakan Allah dengan sebaik-baik bentuk dan sebaik-baik penciptaan. Namun kesempurnaan
dan kemuliaan manusia bukan terletak pada penciptaannya, tapi tergantung pada
apakah ia bisa menjalankan tugas dan peran yang telah diamanahkan Allah
kepada-Nya.
Kita mengetahui
bahwa Allah menciptakan kita sebagai manusia pasti memiliki tugas dan peran.
Tugas dan peran kita sebagai manusia pada dasarnya adalah untuk beribadah
kepada-Nya dan sebagai khalifah atau pemimpin di muka bumi.
Beribadah kepada
Allah merupakan tugas pokok kita, bahkan merupakan satu-satunya tugas dalam
kehidupan manusia, sehingga apapun yang kita lakukan dan sebagai apapun kita,
maka seharusnya kita menjalankan sesuatu tesebut dalam rangka hanya untuk
beribadah kepada Allah, hanya untuk mencari Ridha Allah. Bukan hanya sekedar
untuk mendapatkan pujian dari manusia yang lainnya.
Agar segala
sesuatunya bisa dikategorikan beribadah kepada Allah, seharusnya kita melakukan
hal tersebut dengan penuh keikhlasan, keikhlasan yang dibarengi dengan niat
yang baik dan benar yang selanjutnya dilakukan dengan cara yang benar, bukan
membenarkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu.
Selanjutnya
terkait tugas kita sebagai khalifah di muka bumi. Tentu setiap diri kita adalah
pemimpin. Dan setiap pemimpin pasti akan mempertanggungjawabkan
kepemimpinannya. Maka sebagai khalifah atau pemimpin, hendaknya kita selalu
menegakkan syariat-syariat-Nya. Karena segala ketentuan yang ada di dunia ini
berasal dari Allah dan kita wajib mengembalikan semuanya hanya untuk Allah.
Kehadiran manusia
sebagai pemimpin diharapkan bisa membangun kehidupan yang beradab, kehidupan
yang lebih bermoral, kehidupan yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme,
kehidupan yang bisa membawa manfaat bagi manusia yang lainnya. Bukankah
sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia yang
lainnya?
Wallahu’alam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar