Selasa, 25 November 2014

Saya dan Tujuan Hidup


Setiap manusia yang lahir ke dunia pasti memiliki tujuan hidup yang berbeda-beda. Ada tujuan hidupnya ingin membahagiakan orangtuanya, ingin jadi kaya, terpandang, memiliki pekerjaan yang gajinya besar, punya suami yang tampan atau istri yang cantik dan lain sebagainya.
Begitupun dengan saya, saya juga memiliki tujuan hidup tersendiri. Awalnya saya berfikir bahwa tujuan hidup itu harus bersifat material, terlihat, dan nampak. Namun setelah melawati proses yang cukup panjang, 4 tahun lamanya sejak saya duduk di bangku SMK sampai duduk di bangku kuliah, maka saya memutuskan bahwa tujuan hidup itu tidak selamanya bersifat material, namun ada hal-hal lain yang lebih penting daripada itu. Dan tujuan hidup sayapun sejak saat itu telah berubah.
Ridha Allah”... Ya Ridha Allah. Mungkin pada sebagian orang tujuan hidup saya biasa-biasa saja bahkan ketika saya kuliah dulu teman saya sempat mempertanyakan tentang tujuan hidup saya. Dalam bahasa sehari-hari orang Gorontalo, ia berkata “Linda.. macam so tidak ada tujuan hidup lain yang ngana mo capai?” kemudian sayapun menjawab: ”Biarlah buruk di hadapan manusia dan baik di hadapan Allah, daripada baik di hadapan manusia tapi buruk di hadapan Allah.”
Nah, maksud dari tujuan hidup saya adalah bahwa setiap aktivitas yang saya lakukan, setiap pekerjaan yang saya kerjakan, dan setiap niat yang saya tekadkan itu semua hanya untuk memperoleh Ridha-Nya, Ya.. memperoleh Ridha Allah. Saya ingin membahagiakan orangtua saya karena Allah, saya melanjutkan studi di Universitas Brawijaya karena ingin memperoleh ilmu melalui Ridha-Nya, dan saya ingin menjadi manusia yang bisa bermanfaat bagi manusia yang lain, menebar kasih dan sayang terhadap semua makhluk-Nya. Khairunnas anfa’uhum linnas.
Saya berfikir bahwa buat apa kita hidup didunia, tapi orientasi kita hanya kepada hal-hal yang bersifat material? Bukankah kita diciptakan oleh Allah hanya untuk beribadah kepada-Nya? Namun apapun tujuan hidup saya, dia, dirinya, kamu, kalian, dan mereka itulah hak prerogatif masing-masing individu. Karena ketika kita telah memilih untuk satu tujuan hidup, maka kita harus menjalani proses demi proses, tahapan demi tahapan, dan menerima segala konsekuensi atas sebuah pilihan tujuan hidup.
Intinya bahwa setiap manusia yang dilahirkan di dunia ini memiliki tujuan hidup yang berbeda-beda. Apapun tujuan hidup kita itulah yang akan kita jalani. Itulah yang akan kita perjuangkan sampai kita mendapatkan apa yang menjadi tujuan hidup kita. Selalu bersyukur, ikhlas dan sabar dalam menjalani hidup ini. dan pastinya harus tetap semangat. Ganbatte  ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar