Selasa, 25 November 2014

Penghianatan dan Kesetiaan

Penghianatan dan kesetiaan merupakan dua sisi yang sangat berbeda dan tentunya sangat bertolak belakang. Penghianatan timbul dari sebuah cinta yang berujung pada kebencian akan sesuatu atau bahkan kepada seseorang. Sedangkan kesetiaan timbul dari rasa cinta dan tetap menjaga kestiaan cinta tersebut. Cinta dan kesetiaan adalah dua sisi dalam satu keping mata uang yang tidak terpisahkan,
Cinta menjadi landasan sebuah kesetiaan, di dalam kesetiaan terkandung nilai cinta yang mempersatukan. Sulit membayangkan ada cinta berdiri sendiri tanpa disertai oleh kesetiaan. Demikian pula sulit memahami, ada sebuah kesetiaan tanpa landasan cinta di dalamnya. Cinta tanpa kesetiaan adalah kesemuan dan kebohongan, dan kesetiaan tanpa didasari cinta adalah kepura-puraan. Dalam kesetiaan ada komitmen melayani tanpa pamrih tulus ikhlas apa adanya dan menerima dalam kondisi apa pun, baik itu suka-duka, bahagia-derita, lapang-sempit, susah-senang, sehat dan sakit.
Kesetiaan akan mendatangkan kebaikan, setia pada Ke-Esaan Allah akan mendapatkan ampunan dan surga-Nya, setia kepada Rasulullah akan mendapatkan syafa’at beliau di akhirat nanti, setia kepada pasangan yang halal akan membuahkan cinta tulusnya, setia pada persahabatan akan mendatangkan kemudahan dan kebaikan.
Kesetiaan itu indah. apalagi jika kita jadikan kesetiaan itu berkilau indah di sisi-Nya. Betapa indahnya cinta dan kesetiaan yang kita bangun jika  kita hiasi dengan menguatkan cinta dan kesetiaan kepada-Nya. Betapa indahnya cinta dan kesetiaan, jika cinta terhadap “harta”, namun kita menghiasi diri kita dengan menjaga cinta dan kesetiaan terhadap-Nya. Contohnya: Menjadikan harta itu lebih bermakna dengan saling berbagi kepada kaum kerabat, tetangga, anak yatim, dan lain-lain, tidak lupa juga selalu membahagiakan kedua orang tua kita.
Kepada apa dan siapapun cinta dan kesetiaan kita, maka buktikan bahwa kesetiaan cinta kita kepada Allah tidak akan berkurang apalagi luntur di tengah zaman. Mari kita bangun dan pertahankan kesetian pada diri kita agar kita mendapatkan kebahagian di dunia dan di akhirat, seperti kalimat yang disampaikan salah satu motivator muda (Kak Setia Furqan Kholid) dalam bukunya ia berkata: “Mari kita bangun cinta, hingga cinta kelak sampai ke surga”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar