Selasa, 25 November 2014

Kesendirian dan Kebersamaan

Hidup selalu dipenuhi dengan misteri. Kita tak bisa mengetahui apa yang akan terjadi kepada kita di waktu selanjutnya, karena sejatinya semuanya masih menjadi rahasia-Nya. Dalam hidup juga tentunya kita tidak bisa lepas dari interaksi kita dengan masyarakat, teman, sahabat, kerabat atau mungkin keluarga. Karena pada hakikatnya kita merupakan makhluk sosial, makhluk yang selalu menginginkan kebersamaan namun terkadang juga menginginkan kesendirian.
Kesendirian dan kebersamaan...
Apapun pilihan hidup kita, entah hidup dalam kesendirian ataupun kebersamaan, pastikanlah bahwa hidup kita bahagia. Terkadang seseorang lebih menikmati hidupnya dalam kesendirian, namun terkadang juga orang lebih memiih hidup dalam kebersamaan. Orang yang hidup dalam kesendirin menganggap bahwa dia bisa melakukan segalanya tanpa dibantu orang lain, padahal jika ia tahu bahwa makna dari sebuah kebersamaan yang sebenarnya maka ia mungkin akan lebih memilih hidup dalam kebersamaan.
Ibarat sebuah lidi, jika digunakan hanya 1 batang lidi untuk menyapu halaman rumah, maka pekerjaan tersebut akan terasa berat karena kita akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyapu halaman tersebut. Namun jika semua batang lidi disatukan, diikat, kemudian digunakan untuk menyapu halaman tadi, maka sapu tersebut akan memudahkan urusan menyapu kita. Begitu juga dengan suatu pekerjaan yang berat, akan terasa ringan, jika dikerjakan bersama-sama.
Kebersamaan...
Kebersamaan yang dibingkai karena cinta kepada-Nya, maka akan menimbulkan harmonisasi dalam kehidupan. Kebersamaan yang dilakukan untuk hal-hal positif akan menimbulkan sebuah kekuatan, sebuah kekuatan untuk terus melakukan kebaikan. Namun jika kebersamaan tersebut dilandasi dengan hal-hal negatif, maka esensi dari kebersamaan itu akan terasa hambar, tak ternilai, bahkan tak berguna.
Terlepas dari itu semua, terkadang kita juga membutuhkan sebuah kesendirian. Ya... Kesendirian untuk memuhasabah diri, kesendirian untuk mendapatkan sebuah ketenangan hati, fikiran, jiwa dan raga, kesendirian untuk merenung sejenak tentang apa dan bagaimana hakikat hidup ini, kontribusi apa yang sudah saya berikan untuk manusia yang lain? Kontribusi apa ayan telah saya persembahkan untuk bangsa dan negara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar