Selasa, 25 November 2014

Kerugian dan Keberuntungan

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).
Kerugian dan Keberuntungan adalah dua kata yang saling melengkapi, saling mengisi dan saling memberi arti. Harmonisasi dua kata ini membuat hidup menjadi lebih indah, lebih berwarna seperti warna pelangi. Bila pelangi hanya berisi satu warna maka pelangi tidaklah seindah sekarang. Begitu pula dengan hidup kita. Kerugian dan keberuntungan membuat hidup kita menjadi indah dan berwarna. Kita menjadi lebih bisa menghargai suatu keberuntungan setelah kita mengalami suatu kerugian. Kita bisa menjadi lebih lebih arif dan bijaksana mungkin karena suatu kerugian yang kita alami, bukannya suatu keberuntungan.
Pandangan kita terhadap suatu hal, sangat tergantung ‘kaca mata’ yang kita gunakan. Coba kita bayangkan, kalau kita melihat langit biru sambil menggunakan kacamata hitam, apakah langit biru itu akan tetap berwarna biru? Begitu juga kalau kita menggunakan kacamata lensa merah, langit itu pun akan berubah warna. Langit yang sama, bisa berbeda warna bila kita melihatnya dengan kacamata yang berbeda.
Nah, untuk menilai keberuntungan pun seperti itu, tergantung kacamata yang kita gunakan. Seseorang yang mengalami suatu hal bisa dikatakan beruntung, bisa juga dikatakan tidak beruntung, tergantung dilihat dengan ‘kacamata’ apa.
Suatu hal, suatu kondisi dan suatu kejadiaan dianggap suatu kerugian atau suatu keberuntungan sebenarnya tergantung dari mana kita melihat kejadian itu. Suatu kejadian yang kita anggap sebagai suatu keberuntungan mungkin buat orang lain adalah suatu kerugian. Bahkan mungkin oleh diri kita sendiri.
Keberuntungan ada untuk memberikan rasa optimis  pada diri kita, bahwa ada ALLAH yang mendampingi kita, yang membantu kita dan yang menyempurnakan usaha kita, ALLAH yang mempunyai rencana yang indah untuk kita, bukan akal pikiran kita. Maka nikmatilah setiap kerugian dan keberuntungan yang kita hadapi.
Apapun yang terjadi, hidup harus  kita lanjutkan. Karena berhenti berjuang di tengah jalan sama dengan mundur yang artinya kalah sebelum bertarung. Meski masalah menumpuk, cobaan menanti, kita tak boleh menyerah. Kita harus senantiasa menghiasi hari dengan penuh semangat, semangat para mukminin untuk menyambut janji suci dari Sang Maha Suci, Allah Subhanahu wa Ta’alaa. Semangat hidup, harus kita kobarkan, selamanya. Karena hidup, tak mengenal siaran tunda.
Perlahan tapi pasti, waktu berlalu dengan setiap kesannya. Ia  berlalu begitu cepat, tanpa terasa. Ia menipu siapa saja yang tak pernah memperhatikannya. Benarlah apa yang difirmankanNya. “ Demi Masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian.” ( Al Ashr:  1-2 ). Dari ayat ini, kita mengetahui bahwa semua manusia berada dalam kerugian. Rugi dalam berbagai batasnya, rugi dalam berbagai bentuknya. Ada yang rugi karena bisnisnya bangkrut. Ada yang rugi karena ditinggal pasangan hidupnya. Adapula yang rugi karena kehilangan kesempatan berbuat kebaikan. Ada juga yang merugi lantaran melewatkan kesempatan emas untuk memberikan yang terbaik bagi teman hidupnya. Singkatnya, “Mereka yang hari ini sama dengan hari kemarin,”  sebagaimana sabda Nabi,“Adalah orang yang merugi.” 

Adalah tidak adil jika Allah hanya menciptakan rugi tanpa pasangan. Karena sunnahNya berlaku dalam setiap kondisi. Ada benar, pastinya ada salah. Ada laki-laki, pastinya ada wanita. Begitupun seterusnya. Maka, ada rugi pastinya ada pula untung. Lalu , siapakah yang beruntung? “Kecuali orang yang beriman, dan beramal shalih, saling nasihat menasihati dalam kebenaran, dan saling nasihat menasihati dalam kesabaran.” (Al Ashr: 3). Ya. Empat hal itulah yang akan membuat kita beruntung. Empat hal inilah yang merupakan konsep keberuntungan dalam Al Qur’an. Ia adalah manhaj yang sangat jelas. Sebuah panduan yang tidak mungkin keliru. Mereka yang beriman, beramal shalih, saling meningatkan dalam kebenaran dan kesabaran, adalah mereka yang beruntung. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar