Penelitian
ini dilatar belakangi oleh adanya berbagai
upaya yang telah dibuat untuk membangun teori perusahaan dengan
menggantikan model lain untuk memaksimalkan keuntungan atau nilai, ternyata
belum memadai untuk menjelaskan perilaku manajerial di perusahaan besar.
Selanjutnya beberapa upaya reformulasi telah menolak prinsip dasar memaksimalkan perilaku serta
menolak model memaksimalkan keuntungan yang lebih spesifik.
Jurnal
ini merupakan jurnal yang mengintegrasikan elements dari teori keagenan,
teori kepemilikan, dan teori keuangan untuk mengembangkan teori struktur
kepemilikan perusahaan. dalam jurnal ini juga menjelaskan hubungan keagenan di dalam teori agensi (agency theory) bahwa
perusahaan merupakan kumpulan kontrak antara pemilik sumber daya ekonomis (principal)
dan manajer (agent) yang mengurus penggunaan dan pengendalian sumber
daya tersebut.
Jensen
dan Meckling mendefinisikan konsep biaya agen (agency costs), menunjukkan
hubungannya dengan masalah pemisahan & kontrol, menyelidiki sifat dari
biaya agen yang dihasilkan oleh hutang dan diluar ekuitas, menunjukkan siapa yang
menanggung biaya dan mengapa. Hubungan
keagenan ini mengakibatkan
2 permasalahan adanya Information
Asymmetry dan Conflict of interest. Masalah agensi ini terjadi antara principal & agent berasal dari pemisahan
kepemilikan dan pengawasan. Agency cost terdiri atas iga bagian yaitu monitoring cost,
bonding cost dan residual loss.
Monitoring cost
merupakan biaya yang timbul dan
ditanggung oleh principal untuk memonitor perilaku agent, yaitu untuk mengukur,
mengamati, dan mengontrol perilaku agent. Misalnya mengurangi aliran kas bebas dengan
meningkatkan hutang & distribusi kas ke pemegang saham melalui dividen atau
pembelian kembali saham. Bonding cost merupakan biaya
yang ditanggung oleh agent untuk menePATkan
dan mematuhi mekanisme yang menjamin bahwa agent akan bertindak untuk
kepentingan principal. Misalnya
meningkatkan pembayaran dividen dan jumlah hutang.
Sedangkan residual loss merupakan Pengorbanan
yang berupa berkurangnya kemakmuran principal sebagai akibat dari perbedaan
keputusan agent dan keputusan principal.
Disini
ada beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran divergence yaitu Agency costs
yang
juga tergantung pd
pembiayaan pengukuran kinerja agent, evaluasi kinerja agent, planning costs,
penerapan indeks untuk kompensasi agent yang berkorelasi dengan kesejahteraan
principal, dan biaya penentuan kebijakan, serta pasar, peningkatan penggunaan
hutang dapat mengurangi masalah agensi antara manajer dengan pemegang saham. Semakin
besar tingkat insider ownership suatu perusahaan, maka semakin tinggi tingkat
keselarasan (alignment) dan kemampuan kontrol terhadap kepentingan
antara manajer dengan pemegang saham.
Dalam
artikel ini ditemukan bahwa agency costs
muncul karena principal ingin memastikan apakah agent mengambil
keputusan yang sesuai dengan kepentingannya. Untuk mencapai maksud itu, principal dapat menggunakan insentif kompensasi dan melakukan
monitoring (monitoring cost). Sebaliknya manajer jg akan termotivasi untuk
memberikan jaminan kepada principal
(bonding cost). Adanya perbedaan keputusan agen dengan keputusan yang menghasilkan manfaat maksimal bagi principal. Perbedaan nilai keputusan ini disebut Residual
Loss. Agency Cost
adalah total monitoring cost, bonding cost dan residual cost.
Untuk mendapatkan hal di atas maka harus memanfaatkan
kemajuan terbaru dalam
teoriseperti
(1) property rights, (2) agency, (3) finance, untuk
mengembangkan teori struktur kepemilikan bagi perusahaan.
Selanjutnya yaitu dengan mengikat berbagai
elemen dari ketiga teori dengan cara mengembangkan teori secara bertahap.
Awalnya menganalisa biaya agensi dari ekuitas dan
hutang. Ini adalah dasar utama dari teori.
Serta memberikan sintesis dari konsep dasar ke dalam teori
struktur kepemilikan perusahaan yang mempertimbangkan tradeoff antara inside
dan outside equity dan hutang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar